Jumat, 24 April 2015

Yuk, Mulai Membiasakan Berhemat Energi dengan Hal-Hal Kecil Ini

"Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan". Demikian kutipan Hukum Kekekalan Energi yang lazim kita pelajari dalam Fisika. Jika demikian apakah energi di dunia ini akan selalu tetap, alias tidak akan berkurang atau habis? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak tergantung bagaimana kita memahami. Jawaban Iya jika kita hanya berpijak pada jumlah energi, jawaban tidak jika kita telusuri lebih dalam pada energi yang dapat langsung dimanfaatkan. Contoh paling dasar adalah minyak, apakah kita masih bisa memanfaatkan energi dalam minyak setelah dibakar dan berubah menjadi panas, cahaya dan bentuk lain? Bagaimana kalo minyak habis? Mungkin akan ada yang menjawab: Ah itu propaganda Peak Oil saja, kan ada penelitian yang menyebutkan minyak bumi bukan berasal dari fosil dan tak akan habis.



Terlepas dari minyak dapat habis atau tidak, berhemat tentang energi tetap harus kita lakukan, kenapa?
Sejak Al-Quran turun ke bumi sudah menganjurkan penghematan, coba perhatikan :
Pertama : “ Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat, akan haknya, kepada orang-orang miskin, dan orang- orang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara berlebih-lebihan (boros)”. .( QS.17: 26)
Kedua : “ Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” .(QS. 17: 27).
Ketiga : “ Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.6;141).
Keempat : “ Dan makanlah dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.7 : 31).
Dari empat ayat tersebut, terlihat, bahwa Tuhan sangat membenci orang-orang yang boros, sehingga dikatakan pemboros itu “bersaudara dengan setan.” ( IKHWAN SYAITAN ).



Dengan kesadaran ini, seharusnya kita paham betul pentingnya berhemat energi. "Sebenarnya banyak cara untuk menghemat energi, cuma masalah awareness (kesadaran) saja," kata Direktur Utama PT Energy Management Indonesia (EMI), Aris Yunanto, ketika berkunjung ke kantor detikcom, Rabu (22/4/2015). EMI adalah perusahaan pelat merah yang yang bergerak dalam bidang manajemen energi dan konservasi air. Aris pun memberikan beberapa tips sederhana untuk menghemat listrik di rumah. Berikut ulasannya:
Mulai dari Pengatur Suhu Ruangan
Kata Aris, "Kalau mau hemat jangan begitu menyala langsung diturunkan suhunya, stabil saja di 24 atau 25 derajat celcius." Operation Divition Head EMI, Gunawan Wibisono, menambahkan setiap suhu udara diturunkan itu ada tambahan penggunaan listrik sebanyak 6%. Jadi misalnya diturunkan dari 24 ke 18 sekaligus, maka ada tambahan penggunaan 36% daya listrik. Jadi sebaiknya beberapa menit dibiarkan menyala dulu agar suhu ruangan turun perlahan sebelum ruangannya dipakai.

Peralatan Listrik yang Stand by
Peralatan elektronik yang dalam posisi stand by, misalnya televisi atau perangkat audio, itu masih memakan listrik hingga 80% dari daya ketika hidup. 



Colokan lain yang masih memakan listrik ketika tidak dicabut adalah perangkat pengisi daya telepon selular (ponsel) alias charger. Sampai saat ini masih banyak orang yang membiarkan colokan charger terpasang setelah selesai mengisi daya. Charger berisi kumparan pengubah tegangan atau piranti elektronika lainnya yang apabila masih tersambung dengan catu daya maka masih akan mengonsumsi energi, dalam kondisi tak berbeban (tidak ngecas) sekitar 30% dari kondisi berbeban (ngecas). Jika repot cabut-mencabut colokan, bisa memakai terminal listrik yang ada tombol on/off-nya. Sehingga ketika selesai menonton televisi tinggal ditekan saja.

Peralatan Masak Elektronik
Banyak yang berpikir memasak nasi sekaligus banyak,lalu setelah matang dibiarkan seharian penuh dalam mode Warm, jadi saat akan makan bisa langsung ambil dan nasi masih hangat. Rata-rata pemanas elektronik memiliki daya diatas 200 Watt, bisa anda bayangkan berapa berapa energi yang terbuang seharian hanya demi nasi hangat? apakah alat anda masih cukup baik hingga menjamin nasi masih enak dan bergizi saat dimakan? Pertimbangkan pula segi keamanan jika pemanas dibiarkan menyala sementara anda bekerja atau kuliah. Lebih baik jika ada memasak secukupnya (sekali makan) dengan mode Cook, biarkan menjadi Warm sembari anda menyiapkan sayur dan lauk, lalu matikan saat anda sudah mengambil semua nasi. 

Silakan praktekkan tips-tips sederhana ini, coba lihat hasilnya beberapa hari ke depan.


Eka Samsul Maarif
Disunting dari beberapa sumber (diantaranya finance.detik.com Kamis, 23/04/2015)


0 comments :

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com