Selasa, 28 April 2015

Menjadi Dosen Tetap dan Dapat Beasiswa S2 dalam 1,5 Tahun

Apakah anda seorang karyawan kontrak? atau karyawan tetap yang menginginkan sesuatu yang lebih dalam perkerjaan anda? Mungkin cerita tentang pekerjaan saya ini bisa menjadi bahan pertimbangan yang bisa anda praktekkan.
Sebelum di tempat sekarang , saya bekerja sebagai guru Fisika di Bimbel Khusus Kedokteran di wilayah Tebet dari 2006 hingga 2011. Saya masih ingat betul pertanyaan bos bimbel saya saat saya mengajukan resign. "Apa yang lu bisa dapat dari tempat itu?", si bos bertanya. Saya jawab, "Gw yakin bisa dpt beasiswa S2 di sana, target gw umur 30 gw harus udah S2." Ini yang saya pegang kuat saat mulai bekerja di sini pada usia 26 tahun.


Maret 2015 kemarin adalah momen 4 tahun saya bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi ini, secara de jure. Namun secara de facto saya berada di sini baru 2 tahun, karena November 2012 hingga Oktober 2014 saya melanjutkan kuliah S2 di Surabaya. Alhamdulillah dapat beasiswa dari Kampus. Bagaimana bisa baru masuk kerja Maret 2011 kok November 2012 sudah dapat beasiswa kuliah S2? Yang pasti ini adalah berkah dari Allah yang menjadi jawaban dari kombinasi doa bapak ibu, doa saya,  ikhtiar saya  dan juga doa orang sekitar.
Mungkin ini ya rumus bakunya Berkah = Doa Orang Tua + Doa Kita + Ikhtiar    :) . Bagian ikhtiar ini yang akan saya share
Umumnya pegawai baru akan menjalani status kontrak 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Setelah itu bisa diputus atau diperpanjang kontrak sampai 2 tahun. Saat itu saya mendapat kontrak 1 tahun dan inilah yang saya lakukan untuk mencapai impian saya.

Segera Atasi Masalah Pribadi
Pertama kali masuk kerja biasanya kita kaget atau mungkinperlu penyesuaian, hal ini tidak boleh berlarut-larut terjadi. Anda harus siap bekerja dengan baik paling tidak 2 bulan setelah anda masuk. Belajarlah sendiri, serajin mungkin dan jangan terlalu berharap training atau ada yang mengajari. Saya ditunjuk untuk mengajar mata kuliah Otomasi Industri. Walau memiliki dasar pemrograman yang sama seperti saat kuliah D3, namun bahasa program berbeda, ruang lingkup perangkat Input Outputnya lebih luas, dan dituntut untuk menguasai perangkat miniatur sistem manufaktur (yang ini akan saya share lain waktu). Untuk bisa menguasai, selesai praktek jam 16.30 saya pelajari alat-alat tersebut sampai jam 20.00. Alhamdulillah hampir keseluruhan detil modul praktek dan simulai dapat saya kuasai kurang dari 1 bulan.

Melebur dengan Perusahaan
Komunikasi yang baik mutlak diperlukan dimana pun anda bekerja. Pada tempat kerja yang baru, anda lah yang harus menyesuaikan dengan lingkungan kerja, budaya kerja dan pasti orang-orangnya. Pastikan anda mengenal orang-orang penting di tempat baru, tapi jangan lupa juga untuk bersosialisasi dengan karyawan bahkan OB. Jangan menolak jika ada ajakan masuk dalam kepanitiaan,ini kesempatan paling bagus untuk mengenal dan dikenal. Saya ingat bulan pertama saya join langsung diminta jadi juri debat bahasa inggris, lalu di berturut-turut menjadi panitia Bakti Sosial dan Family Day. 

Berikan Lebih
Jangan mudah menolak tugas yang sedikit berbeda, sebatas tidak mengganggu ambil saja. Pun jika tugas tersebut tidak dinilai sebagai bagian dari penilaian kerja, anda tetap dapat sesuatu yang bernama "kesempatan" dan "ilmu", ini suatu saat akan lebih berarti dari gaji. Dan perlu diingat bahwa rejeki kita tidak datang hanya dari gaji saja, jika kita bekerja dengan porsi lebih maka Allah akan memberikan dengan yang sepadan,insya Allah. Selain Mengajar Otomasi, saya tiba-tiba diminta menggantikan dosen Matematika Teknik yang resign, pihak HRD tahu betul saya mantan guru les. OK saya ambil, toh matematika teknik isinya ga jauh-jauh dari fisika.
Bulan-bulan berikutnya saya sibuk mendampingi Tim Robot Polman Astra, sering pulang larut malam atau bahkan menginap di kampus. Sama sekali tidak ada yang meminta atau menyuruh, itu semua karena demi kesenangan pada robotika. Alhamdulillah Tim Robot Polman Astra Juara Harapan I di regional, namun gagal lolos fase grup di Nasional.

Buat Sesuatu yang Baru atau Beda
Perusahaan pasti menginginkan ada nilai tambah pada karyawannya yang baru. Jika anda datang hanya sebagai penganti karyawan lama yang resign atau pelengkap karyawan yang sekarang ada, perubahan tidak terasa dan mungkin anda tidak terlalu dianggap ada. Dalam hal ini saya membuat sesuatu yang berbeda dalam standar penilaian ujian praktek. Standar ini terinspirasi dari metode penilaian dalam seleksi nasional World Skill Competition 2012 yang diadakan oleh Festo. Saat itu saya mendampingi 2 mahasiswa kami yang ikut serta. Standar yang saya buat memudahkan dosen dalam menilai dan menjadikan penilaian lebih objektif dan transparan, sehingga mahasiswa secara terukur dapat menerima hasil nilai praktek mereka.

Show Off
Setiap kali ada kesempatan menjunjukkan kemampuan atau kebolehan maka manfaatkan sebaik mungkin. Entah itu sebuah kesempatan berbicara dalam menyampaikan pendapat atau saran, permintaan tolong bantuan pekerjaan atau hal lain seperti assesment. Saya mencatat ada 2 momen yg berhasil saya manfaatkan sebagai ajang show off saya, yaitu Assesment dan tes TOEFL. Dari Assesment tersebut saya mendapatkan hasil yang sangat baik terutama di potensi akademik, walau pun masih terdapat beberapa kekurangan di sisi lain yang perlu dibenahi. Score TOEFL saya peroleh jauh di atas 500 setelah diberi pembekalan gratis di kampus. 2 hal ini merupakan modal penting bagi seorang insan pendidik, terutama untuk melanjutkan kuliah S2.
Signal yang Tepat
Ini bagian penting pertama...
Berpikir bahwa anda pihak yang membutuhkan pekerjaan dan perusahaan adalah yang memberinya, saya rasa adalah salah besar. Karena pada dasarnya karyawan dan perusahaan saling membutuhkan, apalagi bila anda yakin memiliki potensi besar atau dapat berperan bagi kebaikan perusahaan. Orang yang berpikir akan dipecat atau kehilangan pekerjaan biasanya adalah yang sadar bahwa perannya di perusahaan hampir tidak ada.
1 bulan menjelang kontrak saya habis belum ada wacana apa pun, hal ini membuat saya berpikir untuk mencari alternatif. Walau selama hampir 1 tahun saya menjalani pekerjaan secara baik dan mendapat respon yang baik (asumsi saya pribadi), saya tidak mau ke-PeDe-an dengan berpikir akan diangkat karyawan tetap (karena kalo lanjut kontrak saya ga mau :D). Saya putus kan melamar ke PLN sembari menunggu masa kontrak habis. Tes di PLN berjalan lancar dan sepertinya akan berjalan mulus. Sehari sebelum tes kesehatan (2 tes terakhir adalah kesehatan dan wawancara), saya merasa atasan perlu tahu, jadi saya ceritakan tentang keikutsertaan saya. Alhamdulillah beliau sangat kaget dan kelihatan tidak rela jika saya benar-benar pindah, bahkan sampai HRD pun terkejut. Saya mencintai pekerjaan ini, oleh karena itu saya mau perusahaan mempertahankan saya dengan cara yang benar, mungkin saat itu mereka lagi sibuk atau banyak agenda deadline, makanya saya perlu memberi Signal. Memberi signal dengan mengancam keluar sebenarnya juga bisa anda lakukan. Namun, pastikan anda memiliki Plan B untuk mengantisipasi kemungkinan terbutuk Saya lebih memilih pindah daripada keluar karena saya pikir akan lebih sulit mereka cegah atau nego jika saya pindah ke PLN daripada saya ingin keluar. 

Great Final Presentation
Ini bagian penting ke dua...
Setiap akhir masa kontrak idealnya diakhiri oleh pemaparan karyawan mengenai apa saja yang sudah dia lakukan selama 1 tahun di depan atasan. Kebanyakan karyawan berusaha menarik perhatian untuk bisa dilanjut atau diangkat, hanya cara yang dilakukan berbeda-beda. Menunjukkan rasa sangat ingin sekali diangkat atau sangat butuh pekerjaan itu hanya akan membuat anda tidak elegan dan berujung diperpanjang kontrak, beda halnya dengan anda melakukan deal. Deal dalam hal ini anda menunjukkan semua pekerjaan dan prestasi anda selama kontrak dan potensi apa yang bisa anda kerjakan untuk kebaikan perusahaan, lalu kemukakan apa yang anda inginkan jika perusahaan masih ingin anda bertahan. Biarkan perusahaan memilih, jika anda memang dinilai patut untuk dihargai, pasti akan diangkat, jika tidak berarti rejeki anda di tempat lain (Plan B).
Beberapa hari setalah signal tersebut saya dipanggil oleh HRD dan diminta untuk presentasi akhir kontrak di depan para atasan. Kira-kira ini yang saya paparkan :
- Pekerjaan selalam setahun
- Improvement yg saya lakukan
- Kelebihan dan kekurangan
- Yang ingin saya dapatkan untuk menutup kekurangan jika masih dibutuhkan di sini
Improvement saya tonjolkan agar mereka tahu bahwa saya mampu berbuat dan berharga untuk mereka. Berani menyoroti Kelebihan dan Kekurangan mungkin sesuatu yang baru bagi mereka, namun ini cara saya menampilkan diri secara objektif. Saya paham kelebihan saya, saya tahu kekurangan saya dan tahu cara mengatasinya.
Point penting kekurangan saya adalah minimnya skill dan kompetensi di industri, untuk mengatasinya saya mengajukan opsi magang industri atau training. Tak disangka ternyata HRD menanyakan apakah ada alternatif lain untuk meningkatkan skill dan kompetensi, dengan mantap saya jawab KULIAH S2. Saya lega bisa mengungkapkannya dan saya menangkap signal baik di wajah para petinggi perusahaan.

Subhanallah wal hamdulillah, Surat pengangkatan dosen tetap turun tak lama setelah presentasi, seingat saya bulan April 2012. Kampus tempat saya bekerja memberi apresiasi yang sangat baik terhadap pekerjaan saya dan pengangkatan ini saya lihat sebagai niat baik untuk mempertahankan saya. Dan Allah memang menggariskan saya untuk terus berkiprah di kampus ini, tes kesehatan saya di PLN gagal. Kabar kegagalan itu segera didengar oleh HRD dan saya diminta bertemu. Dalam pertemuan itu lah saya tawaran untuk melanjutkan kuliah S2 diberikan kepada saya, kira-kira bulan Juli 2012. Ini adalah impian saya, impian yang sebentar lagi menjadi kenyataan.
Sejak saat itu saya mulai mempersiapkan kuliah S2 mulai dari informasi pendaftaran hingga mencari topik riset. Bulan Oktober 2012 saya memutuskan mendaftar program S2 di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), jika anda heran kenapa sebuah politeknik bisa menyelenggarakan S2, tunggu postingan saya tentang kampus mengagumkan ini. November 2012 saya resmi menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Terapan di PENS dan alhamdulillah lulus tepat waktu di 2014.

Sebuah tulisan yang cukup panjang bagi pemula seperti saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman dosen maupun profesi lain.

Terima kasih khusus bagi Direktur, Wadir, Kepala HRD, Kepala Lab, atasan saya langsung di Politeknik Manufaktur Astra atas penghargaan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya.

Jumat, 24 April 2015

Yuk, Mulai Membiasakan Berhemat Energi dengan Hal-Hal Kecil Ini

"Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan". Demikian kutipan Hukum Kekekalan Energi yang lazim kita pelajari dalam Fisika. Jika demikian apakah energi di dunia ini akan selalu tetap, alias tidak akan berkurang atau habis? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak tergantung bagaimana kita memahami. Jawaban Iya jika kita hanya berpijak pada jumlah energi, jawaban tidak jika kita telusuri lebih dalam pada energi yang dapat langsung dimanfaatkan. Contoh paling dasar adalah minyak, apakah kita masih bisa memanfaatkan energi dalam minyak setelah dibakar dan berubah menjadi panas, cahaya dan bentuk lain? Bagaimana kalo minyak habis? Mungkin akan ada yang menjawab: Ah itu propaganda Peak Oil saja, kan ada penelitian yang menyebutkan minyak bumi bukan berasal dari fosil dan tak akan habis.



Terlepas dari minyak dapat habis atau tidak, berhemat tentang energi tetap harus kita lakukan, kenapa?
Sejak Al-Quran turun ke bumi sudah menganjurkan penghematan, coba perhatikan :
Pertama : “ Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat, akan haknya, kepada orang-orang miskin, dan orang- orang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara berlebih-lebihan (boros)”. .( QS.17: 26)
Kedua : “ Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” .(QS. 17: 27).
Ketiga : “ Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.6;141).
Keempat : “ Dan makanlah dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.7 : 31).
Dari empat ayat tersebut, terlihat, bahwa Tuhan sangat membenci orang-orang yang boros, sehingga dikatakan pemboros itu “bersaudara dengan setan.” ( IKHWAN SYAITAN ).



Dengan kesadaran ini, seharusnya kita paham betul pentingnya berhemat energi. "Sebenarnya banyak cara untuk menghemat energi, cuma masalah awareness (kesadaran) saja," kata Direktur Utama PT Energy Management Indonesia (EMI), Aris Yunanto, ketika berkunjung ke kantor detikcom, Rabu (22/4/2015). EMI adalah perusahaan pelat merah yang yang bergerak dalam bidang manajemen energi dan konservasi air. Aris pun memberikan beberapa tips sederhana untuk menghemat listrik di rumah. Berikut ulasannya:
Mulai dari Pengatur Suhu Ruangan
Kata Aris, "Kalau mau hemat jangan begitu menyala langsung diturunkan suhunya, stabil saja di 24 atau 25 derajat celcius." Operation Divition Head EMI, Gunawan Wibisono, menambahkan setiap suhu udara diturunkan itu ada tambahan penggunaan listrik sebanyak 6%. Jadi misalnya diturunkan dari 24 ke 18 sekaligus, maka ada tambahan penggunaan 36% daya listrik. Jadi sebaiknya beberapa menit dibiarkan menyala dulu agar suhu ruangan turun perlahan sebelum ruangannya dipakai.

Peralatan Listrik yang Stand by
Peralatan elektronik yang dalam posisi stand by, misalnya televisi atau perangkat audio, itu masih memakan listrik hingga 80% dari daya ketika hidup. 



Colokan lain yang masih memakan listrik ketika tidak dicabut adalah perangkat pengisi daya telepon selular (ponsel) alias charger. Sampai saat ini masih banyak orang yang membiarkan colokan charger terpasang setelah selesai mengisi daya. Charger berisi kumparan pengubah tegangan atau piranti elektronika lainnya yang apabila masih tersambung dengan catu daya maka masih akan mengonsumsi energi, dalam kondisi tak berbeban (tidak ngecas) sekitar 30% dari kondisi berbeban (ngecas). Jika repot cabut-mencabut colokan, bisa memakai terminal listrik yang ada tombol on/off-nya. Sehingga ketika selesai menonton televisi tinggal ditekan saja.

Peralatan Masak Elektronik
Banyak yang berpikir memasak nasi sekaligus banyak,lalu setelah matang dibiarkan seharian penuh dalam mode Warm, jadi saat akan makan bisa langsung ambil dan nasi masih hangat. Rata-rata pemanas elektronik memiliki daya diatas 200 Watt, bisa anda bayangkan berapa berapa energi yang terbuang seharian hanya demi nasi hangat? apakah alat anda masih cukup baik hingga menjamin nasi masih enak dan bergizi saat dimakan? Pertimbangkan pula segi keamanan jika pemanas dibiarkan menyala sementara anda bekerja atau kuliah. Lebih baik jika ada memasak secukupnya (sekali makan) dengan mode Cook, biarkan menjadi Warm sembari anda menyiapkan sayur dan lauk, lalu matikan saat anda sudah mengambil semua nasi. 

Silakan praktekkan tips-tips sederhana ini, coba lihat hasilnya beberapa hari ke depan.


Eka Samsul Maarif
Disunting dari beberapa sumber (diantaranya finance.detik.com Kamis, 23/04/2015)


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com